/** Kotak Iklan **/ .kotak_iklan {text-align: center;} .kotak_iklan img {margin: 0px 5px 5px 0px;padding: 5px;text-align: center;border: 1px solid #ddd;} .kotak_iklan img:hover {border: 1px solid #333}

Senin, 30 Maret 2015

PRODUKSI BAWANG GORENG


  bawang goreng
Bawang goreng tidak bisa di anggap sepele dalam kehadirannya di bumbu masakan. Bawang goreng dapat membuat masakan menjadi lebih sedap dan gurih, dan aromanya yang menambah selera makan. Misalnya di masakan nasi goreng, soto, gado gado, mie goreng, semur dll, jika bawang goreng di tabur di atasnya makanan makanan tersebut akan menambah cita rasanya serta bawang goreng memiliki zat MSG alami yang dapat membuat makanan menjadi gurih, nggak usah pakai MSG masakan sudah gurih, dan rasa gurihnya alami serta sehat.
Awalnya mengenal bawang goreng nggak di sengaja. Ada seorang teman yang di masakannya selalu di kasih taburan bawang goreng dan beliau stock banyak bawang goreng, dan aku pikir beliau membeli bawang goreng yang banyak, ternyata nggak di beli di pasar / di supermarket. Mamanya yang rajin membuat bawang goreng sendiri. Sebenarnya malas membuat bawang goreng, karena nggak pernah renyah,  selalu lembek  dan basah berminyak. Awalnya membayangkan membuat bawang goreng itu gampang, Cuma iris bawang tipis tipis lalu goreng, ternyata salah besar, hasil yang di dapat tidak sesuai dengan harapan, hasilnya bawang gorengnya berwarna kehitaman, agak gosong, sedikit pahit dan lembek , berminyak lagi.
Karena penasaran, brosing di internet cari tahu bagaimana cara membuat bawang goreng agar renyah dan kering .Anak dan suamiku sangat menyukai bawang goreng, apalagi anakku, bawang goreng jadi favorit nya, sampai sampai di cemilin tanpa nasi. Ternyata ada triknya agar mendapatkan bawang goreng yang renyah dan kering. Setelah di pelajari baru di praktekan setelah mendapat alat pemotong bawang dari suami, karena lumayan juga untuk mengiris halus bawang secara manual, mata berair trus. Di bawah ini adalah  prosesnya aku membuat bawang goreng sendiri.
  1. Pilih bawang yang berkulitas
    Pilihlah bawang merah yang masih segar, ukurannya sedang, kalau ada yang besar dan kulitnya yang tidak basah. Agar bawang yang tidak hancur waktu di iris tipis serta memudahkan dalam proses memotongnya.
  2. Iris Tipis
    Awalnya mengiris bawang secara manual pakai pisau, hasilnya nggak rata, ada yang tebal dan tipis dan itu berpengaruh waktu menggoreng, sebagian sudah coklat dan sebagian lagi belum. Di sarankan untuk memakai alat pemotong bawang agar hasilnya potongannya rata dan hasil gorengannya juga mateng nya merata.
  1. Taburkan garam dan maizena
    Setelah bawang merah di kupas, di cuci  bersih dan di iris tipis, tambahkan garam sesuai selera dan di aduk aduk rata, diamkan sebentar. Setelah itu di taburi tepung maizena sedikit, di sesuaikan dengan banyaknya bawang goreng. Misalnya 1 kg bawang goreng, maizenanya 1 sdm. Lalu di aduk rata dan diamkan sebentar. Maizena dan garam yang membuat bawang goreng menjadi renyah.
  2. Masak dengan api kecil
    Waktu proses memasaknya, gunakan minyak yang banyak dan dengan api yang kecil agar tidak cepat gosong, aduk aduk sampai semuanya matangnya merata.
  3. Simpan dalam wadah kedap udara
    Sewaktu bawang goreng sudah berwarna kuning langsung di angkat dan di tiriskan, karena panas minyak goreng akan membuat bawang goreng menjadi kecoklatan meski sudah di angkat dari minyak. Oleh karenanya jangan terlambat mengangkat bawang goreng, jangan sampai berwarna kecoklatan, hasilnya bawang gorengnya gosong dan pahit. Lalu di tiriskan sambil di tekan tekan agar minyaknya habis, lalu sediakan tampah / baki yang sudah di alasi Koran dan atasnya di alasi lagi dengan tissue agar sisa minyaknya di serap oleh tissue sambil di tekan tekan kembali pakai tissue, agar bawang gorengnya semakin kering. Lalu sediakan toples atau wadah yang kedap udara untuk menyimpan bawang goreng. Sebelum di masukan ke dalam toples pastikan bawang gorengnya dalam keadaan dingin dan minyaknya sudah habis, agar menghasilkan bawang goreng yang renyah dan kering serta tahan lama.
Hasilnya sangat memuaskan sekali, dan jika anakku lagi nggak ada selera makannya, tinggal buat bawang goreng sendiri, dan bisa di pastikan langsung lahap makannya. Sewaktu suami dapat tugas mengajar ke Swedia, beliau minta di buatkan bawang goreng yang agak banyak untuk di bawa ke sana, untuk membuat selera makan. Dan terbukti selama 2 bulan, bawang gorengnya tetap renyah, kering dan tidak berubah rasanya.  Terkadang kalau kita beli bawang goreng yang sudah siap disaji, ada rasa bau apek dan rasa bawangnya sudah nggak ada.
Lebih baik membuat sendiri bawang goreng, agar lebih sehat dan memakai minyak yang baru dan tanpa bahan pengawet. Meski ribet dan capek. Rasa capeknya hilang melihat anak dan suami selera makan dan lebih berharga kesehatan keluarga. Selamat mencoba !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar