Dalam budidaya tanaman bawang merah proses pengeringan dan penyimpanan adalah hal penting yang harus dilalui, berikut Pak HaBe paparkan pembahasan untuk kedua proses tersebut:
Pengeringan
Penjemuran umbi bawang merah dimaksudkan untuk menghilangkan air yang terkandung dalam kulit luar dan leher batang (bagian ujung umbi) supaya kering sedemikian rupa sehingga tidak menarik air keluar dari bagian dalam umbi itu sendiri. Dengan demikian umbi tidak akan banyak kehilangan bobotnya dan tidak akan mengerut (keropos) serta sedikit sekali kemungkinannya akan terserang penyakit busuk umbi selama penyimpanan, hingga dapat disimpan lama.
Di samping penjemuran sebetulnya masih ada suatu proses yang disebut pengeringan (curing) yang bertujuan untuk membantu perkembangan warna kulit bawang tersebut supaya mengkilat dan menarik, yakni dengan membentangkan umbi bawang pada suhu tinggi pada waktu tertentu. Akan tetapi karena pengeringan ini merupakan proses lanjutan yang dimulai sebelum umbi bawang kering benar, maka kedua proses itu sering disatukan menjadi istilah pengeringan (THOMPSON et al.). Untuk mudahnya Pak HaBe akan digunakan dengan istilah yang telah umum ialah pengeringan. Pengeringan dapat dilakukan dengan dua (2) cara yaitu:
Penjemuran umbi bawang merah dimaksudkan untuk menghilangkan air yang terkandung dalam kulit luar dan leher batang (bagian ujung umbi) supaya kering sedemikian rupa sehingga tidak menarik air keluar dari bagian dalam umbi itu sendiri. Dengan demikian umbi tidak akan banyak kehilangan bobotnya dan tidak akan mengerut (keropos) serta sedikit sekali kemungkinannya akan terserang penyakit busuk umbi selama penyimpanan, hingga dapat disimpan lama.
Di samping penjemuran sebetulnya masih ada suatu proses yang disebut pengeringan (curing) yang bertujuan untuk membantu perkembangan warna kulit bawang tersebut supaya mengkilat dan menarik, yakni dengan membentangkan umbi bawang pada suhu tinggi pada waktu tertentu. Akan tetapi karena pengeringan ini merupakan proses lanjutan yang dimulai sebelum umbi bawang kering benar, maka kedua proses itu sering disatukan menjadi istilah pengeringan (THOMPSON et al.). Untuk mudahnya Pak HaBe akan digunakan dengan istilah yang telah umum ialah pengeringan. Pengeringan dapat dilakukan dengan dua (2) cara yaitu:
- Pengeringan tradisional (field curing); dan
- Pengeringan buatan (artificial curing).
Pengeringan tradisional dilakukan dengan menjemur umbi bavvang yang
telah diikat (diontongi) di bawah sinar matahari pada alas anyaman bambu
(gedeg). Biasanya penjemuran ini berjalan antara 1-2 minggu bergantung
keadaan cuaca pada waktu penjemuran. Awal penjemuran umbinya di bawah
dan daunnya di atas, kemudian setelah hampir kering posisinya dibalik
umbinya di atas dan daunnya di bawah, supaya warnanya menjadi baik.
Setelah umbi mencapai kadar air antara 80-85% baru disimpan di gudang.
Pengeringan secara buatan dapat dilakukan dengan panas dari kompor atau energi surya seperti yang dikembangkan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Waktu dan suhu yang dianjurkan untuk pengeringan umbi bawang Bombay di luar negeri secara buatan berkisar antara 16 jam (pada suhu 46°C) sampai 14 - 17 hari (pada suhu 16 - 27°C) dengan kelembaban udara relatif 70-80% (THOMPSON et al.). Pengcringan secara tradisional memang lebih murah. akan tetapi pada musim hujan penjemuran dengan cara ini sulit dilakukan dan lama keringnya, hingga warnanya tidak menarik (kualitas rendah).
Pengeringan secara buatan dapat dilakukan dengan panas dari kompor atau energi surya seperti yang dikembangkan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Waktu dan suhu yang dianjurkan untuk pengeringan umbi bawang Bombay di luar negeri secara buatan berkisar antara 16 jam (pada suhu 46°C) sampai 14 - 17 hari (pada suhu 16 - 27°C) dengan kelembaban udara relatif 70-80% (THOMPSON et al.). Pengcringan secara tradisional memang lebih murah. akan tetapi pada musim hujan penjemuran dengan cara ini sulit dilakukan dan lama keringnya, hingga warnanya tidak menarik (kualitas rendah).
Penyimpanan
Pada umumnya petani menyimpan bawang merah yang telah kering dengan jalan menggantungkan umbi-umbi tersebut di atas tungku di dapur tempat menanak nasi, supaya mendapatkan asap udara kering. Dengan cara ini umbi bawang dapat disimpan sampai 6 bulan tanpa mengalami serangan penyakit busuk umbi. Tetapi menurut hasil penelitian Laboratorium Lembaga Penelitian Hortikultura di Jogyakarta, bawang merah itu dapat disimpan secara gantungan di dalam ruang terbuka pada suhu 26 - 29°C dengan kelembaban udara relatif 70 - 80% (HORTIKULTURA, 1982).
Di luar negeri penyimpanan bawang Bombay yang terbaik ialah pada suhu 0°C dengan kelembaban udara relatif ± 65% (tempat kering). Pada suhu 10-15°C umbi bawang akan cepat tumbuh (bertunas), yang berarti masa istirahat umbi akan menjadi pendek dan bertunasnya akan lebih cepat apabila keadaan ruang penyimpanan tersebut lembab. Sedangkan pada suhu 0°C dan 30°C umbi lambat bertunasnya. Proses penyimpanan umbi bawang ini perlu mendapat perhatian supaya:
Pada umumnya petani menyimpan bawang merah yang telah kering dengan jalan menggantungkan umbi-umbi tersebut di atas tungku di dapur tempat menanak nasi, supaya mendapatkan asap udara kering. Dengan cara ini umbi bawang dapat disimpan sampai 6 bulan tanpa mengalami serangan penyakit busuk umbi. Tetapi menurut hasil penelitian Laboratorium Lembaga Penelitian Hortikultura di Jogyakarta, bawang merah itu dapat disimpan secara gantungan di dalam ruang terbuka pada suhu 26 - 29°C dengan kelembaban udara relatif 70 - 80% (HORTIKULTURA, 1982).
Di luar negeri penyimpanan bawang Bombay yang terbaik ialah pada suhu 0°C dengan kelembaban udara relatif ± 65% (tempat kering). Pada suhu 10-15°C umbi bawang akan cepat tumbuh (bertunas), yang berarti masa istirahat umbi akan menjadi pendek dan bertunasnya akan lebih cepat apabila keadaan ruang penyimpanan tersebut lembab. Sedangkan pada suhu 0°C dan 30°C umbi lambat bertunasnya. Proses penyimpanan umbi bawang ini perlu mendapat perhatian supaya:
- Tidak banyak kehilangan bobot;
- Tidak terserang penyakit busuk umbi;
- Tidak cepat bertunas/tumbuh.
Dalam hal ini cara pengeringan sangat berpengaruh terhadap proses
fisiologis dalam gudang. Umbi yang dikeringkan secara tradisional
setelah disimpan 3 bulan dalam gudang akan kehilangan bobot sampai 15%,
sedangkan yang dikeringkan secara buatan kehilangan bobotnya hanya 13%.
Kehilangan bobot semakin tinggi dan cepat apabila umbi dipungut masih
muda, yakni daunnya masih hijau dan belum melemas.
Umbi yang luka dapat melakukan penguapan (transpirasi) secara cepat hingga kehilangan bobot dan mudah terjangkit penyakit busuk umbi dalam gudang. Oleh karena itu supaya umbi tahan lama disimpan dalam gudang, harus memenuhi beberapa persyaratan, diantaranya ialah:
Umbi yang luka dapat melakukan penguapan (transpirasi) secara cepat hingga kehilangan bobot dan mudah terjangkit penyakit busuk umbi dalam gudang. Oleh karena itu supaya umbi tahan lama disimpan dalam gudang, harus memenuhi beberapa persyaratan, diantaranya ialah:
- Umbi dipungut cukup tua.
- Umbi tidak boleh terluka (cacad).
- Umbi cukup kering (kadar air 80%).
- Suhu ruang penyimpanan antara 25 - 30°C dengan kelembaban udara 70 - 80%.
- Sirkulasi udara (aerasi) dalam gudang cukup baik.
Nah sekarang sudah tau kan sobat proses pengeringan dan penyimpanan untuk budidaya tanaman bawang merah. Hal-hal di atas harus sobat perhatikan benar-benar supaya hasil budidayanya nanti sukses besar, hehe :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar