Varietas Bawang Merah yang dianjurkan ditanam di dataran rendah adalah sebagai berikut:
a. Bima Brebes Varietas lokal asal Brebes ini mampu menghasilkan
10 ton/ha umbi kering dengan bobot susut panen mencapai 22%. Varietas
ini dipanen pada umur 60 hari. Anakan dalam satu rumpun mencapai 7-12
buah. Di Brebes tanaman ini jarang berbunga. Umbi berwarna merah muda,
bentuknya lonjong kecil dengan suatu cincin kecil pada cakram. Jenis ini
cocok sekali untuk dikembangkan di dataran rendah. Bima brebes resisten
terhadap penyakit busuk umbi (Botrytis allii), tetapi peka terhadap
penyakit busuk daun (Phytoptora porii).
b. Bawang Merah Medan Banyak ditanam di daerah Samosir, Sumatera
Utara. Dipanen pada umur 70 hari dengan produksi rata-rata 7 ton/ha umbi
kering. Bobot susut varietas ini tergolong tinggi, yakni 25% dar7 bobot
panen basah. Satu rumpun terdiri dari 6-12 anakan. Mudah berbunga, wama
umbi merah, berbentuk bulat dengan ujung runcing. Jenis ini fleksibel
untuk dataran tinggi maupun rendah. Varietas ini cukup resisten terhadap
busuk umbi, tetapi peka terhadap penyakit busuk ujung daun.
c. Bawang Merah Keling Merupakan varietas lokal yang banyak
ditanam di Majalengka. Produksinya agak rendah yakni 8 ton/ha umbi
kering dengan susut bobotnya hanya 15%. Umur 70 hari setelah tanam
varietas ini sudah bisa dipanen. Satu rumpun memiliki 7-13 anakan, sukar
berbunga, dan umbinya merah berbentuk bulat. Jenis ini cocok
dikembangkan di dataran rendah. Keling cukup tahan terhadap busuk umbi,
tetapi peka terhadap penyakit busuk ujung daun. Selain varietas di atas
ada lagi jenis bawang merah, yakrni kuning dan bangkok. Sayangnya
kemampuan produksinya rendah, hanya mampu menghasilkan 7 ton/ha. Hampir
semua varietas di atas ditanam pada musim kemarau. Hanya varietas medan
dan kuning yang tahan ditanam di musim hujan.
Manfaat Bawang Merah
Beberapa kalangan menyebut bawang merah (Allium ascalonicum) sebagai
sayuran bumbu. Hal ini disebabkan oleh fungsinya yang kebanyakan sebagai
pemberi rasa dan bukan bahan yang dimasak. Bawang merah di Indonesia
juga sering digunakan sebagai campuran acar.
Syarat Tumbuh
Tanaman bawang merah dapat ditanam di dataran rendah maupun dataran
tinggi, yaitu pada ketinggian 0-1.000 m dpl. Meskipun demikian
ketinggian optimalnya adalah 0-400 m dpl saja. Secara umum tanah yang
tepat ditanami bawang merah ialah tanah yang bertekstur remah, sedang
sampai liat, berdrainase baik, memiliki bahan organik yang cukup, dan
pH-nya antara 5,6-6,5. Syarat lain, penyinaran matahari minimum 70%,
suhu udara harian 25-32°C, dan kelembapan nisbi sedang 50-70%.
Pedoman Singkat Menanam Bawang Merah
- Bibit Bawang merah diperbanyak dengan umbi. Umbi diambil dari tanaman
yang sudah cukup tua. Usianya sekitar 70 hari setelah tanam. Pada umur
tersebut pertumbuhan calon tunas dalam umbi sudah penuh. Umbi sebaiknya
tidak terlalu besar dan juga tidak terlalu kecil. Penampilan umbi harus
segar, sehat, dan tidak kisut. Umbi yang masih baik wamanya mengilap.
Sebaiknya umbi ini sudah melewati masa penyimpanan 2,5-4 bulan. Untuk
satu hektar lahan membutuhkan sekitar 600-800 kg bibit.
- Penanaman Bawang merah paling baik ditanam saat musim kemarau dengan
syarat air cukup untuk irigasi. Awal tanam bisa pada bulan April/Mei
setelah musim panen padi atau pada bulan Juli/Agustus. Biasanya petani
di Brebes melakukan penanarnan di sawah yang telah ditanami padi.
- Pada lahan dibuat bedengan-bedengan dengan lebar antara 1,2-1,8 m. Di
sela-sela bedengan dibuat parit yang lebarnya 40-50 cm, kedalaman parit
antara 50-60 cm. Parit nantinya berfungsi sebagai pemasukan air ataupun
pengeluaran air yang berlebihan.
Sebelum penanaman sawah dikeringkan, kemudian tanah diolah dan dihaluskan. Bedengan tanam yang belum baik diperbaiki.
- Pengolahan manual perlu 2-3 kali. Bila pH lahan kurang 5,5, tambahkan
kapur dolomit atau kaptan sebanyak 1-1,5 ton/ha. Kapur ini sebaiknya
diberikan jauh sebelum tanam, minimum 2 minggu, Pengapuran bisa
bersamaan dengan pengolahan tanah.
- Selesai pengolahan tanah dilanjutkan dengan penanaman. Jarak tanam 20 x
15 cm atau 15 x 15 cm. Bibit yang hendak ditanam dirompes ujungnya.
Perompesan ujung bibit berfungsi untuk memecahkan masa dormansi bibit.
Pemeliharaan
- Pemeliharaan: Penyiraman perlu diperhatikan dalam budi daya bawang
merah. Tanaman ini tidak menyukai banyak hujan, tetapi kebutuhan aimya
banyak. Pada saat musim kemarau kita harus bisa menyiram tanaman setiap
hari sejak ditanam hingga satu minggu sebelum panen.
- Penyiraman dilakukan pagi dan sore. Kalau sulit pelaksanaannya paling tidak dilakukan pada pagi hari saja.
- Penyiangan : Sejak awal tanam hingga tanaman bawang merah berumur 2
minggu, gulma tumbuh dengan cepat sehingga mengganggu pertumbuhan bawang
merah. Untuk itu perlu dilakukan tindakan penyiangan. Petani di Brebes
biasanya melakukan penyiangan secara manual, baik dengan mencabut
langsung atau memakai kored.
- Pemupukan: Tanaman bawang merah membutuhkan pupuk organik dan pupuk
anorganik. Pupuk organik yang diberikan ialah pupuk kandang. Dosisnya
ialah 10-20 ton/ha, diberikan sebelum tanam yakni saat melakukan
pengolahan. Pupuk organik yang dibutuhkan adalah TSP sebanyak 150-200
kg/ ha. Pupuk ini diberikan seraya tnencampur pupuk kandang. Selain itu
kita berikan pupuk tambahan berupa 300 kg Urea dan 200 kg KCl/ha. Pupuk
ini diberikan dengan cara larikan/barisan saat tanaman berumur 10-15
hari.
Hama dan Penyakit pada tanaman Bawang Merah
Bawang merah disukai oleh ulat daun (Laphygma exigua) dan hama bodas
(Thrips tabaci). Serangan kedua hama ini sering menyebabkan ujung daun
terpotong dan daun menjadi terkulai. Larvanya sering merusak umbi yang
disimpan dalam gedung. Hama yang agak mirip ulat daun ialah Spodoptera
exigua.
Gejala serangannya terlihat pada pinggiran dan ujung daun berupa bekas gigitan.
Untuk pencegahannya, digunakan Bayrusil 250 EC yang mengandung bahan
aktif kuinalfos atau Azodrin 15 WSC yang mengandung bahan aktif
monokrotofos. Dosisnya 2 ml/1 air.
Penyakit bercak ungu yang disebabkan oleh jamur Alternaria porri amat
ditakuti petani bawang. Gejala serangan dimulai dari daun berupa
bercak-bercak putih kelabu, kemudian daun berubah menjadi cokelat dan
mengering. Dari daun serangan berlanjut ke umbi. Umbi berair, berubah
menjadi kekuningan dan akhimya cokelat kehitaman. Untuk pencega.han,
semprotkan Difolatan 4F dengan dosis 2 cc/l.
Panen dan Pasca Panen
- Bawang merah di dataran rendah lebih cepat memasuki masa panen
dibandingkan dengan yang di dataran tinggi. Ciri tanaman siap panen
ialah leher batang mengeras dan daun menguning. Bila ciri tersebut sudah
mencapai 70-80% dari jumlah tanaman maka panen bisa dilaksanakan. Panen
dilakukan saat cuaca cerah dan tanah kering. Panen dilakukan panen cara
mencabut tanaman. Kemudian beberapa tanaman diikat menjadi satu pada
bagian daunnya untuk mempermudah penanganan selanjutnya.
- Umbi diangkut dengan cara mengangkat ikatannya. Tindakan pcmjemuran
diperlukan untuk mendapatkan kadar air umbi 80%. Jangan dijemur langsung
menghadap cahaya matahari terik, melainkan cukup di tempat terlindung.
Bila memiliki alat pengering maka bisa dikeringkan sebentar.
- Setelah itu umbi disimpan di gudang dengan cara menggantungkan
ikatan-ikatan tadi. Suhu ruang penyimpalan sebaiknya 25-30° C dengan
kelembapan nisbi 6070%. Perlu diir gat bahwa gudang yang dingin dan
lembap dapat menurunkan kualitas bawang merah yang disimpan.
Sumber Pustaka
Salam suskses.bagi yang membutuhkan puouk dolomit dan phopat guano.ziolit.bisa hub.08175750078.harga di jamim murah karma kami prodoksi langsung
BalasHapusTerima Kasih Artikel tentang bawang merah bima brebes diatas sangat lengkap,
BalasHapusBerkunjung juga di : http://www.bawangbawangan.com/2017/06/bawang-merah-varietas-bima-brebes.html
Akhirnya Tahu 3 Jenis Bawang Merah Lokal Super
BalasHapusBawang Merah Bima Brebes Varietas lokal asal Brebes
Bawang Merah Medan Banyak dibudidayakan di daerah Samosir, Sumatera Utara.
Bawang Merah Keling Merupakan varietas lokal yang dibudidayakan di Majalengka.